Bermain merupakan aktivitas yang melibatkan kegiatan motorik dan indera setiap anak. Bagi anak-anak, bermain = belajar hal baru, dengan begitu semakin sering atau bebas anak itu bermain, akan semakin banyak informasi yang didapatnya. Kebebasan yang di maksud asalkan si kecil tidak menyakiti dirinya sendiri, menyakiti orang lain dan tidak menyakiti lingkungannya.
Dengan kebebasan mengeksplorasi lingkungan, anak bisa melatih semua indera, keberbahasaan, kognitif, dan sosial emosi perilaku, termasuk motorik halus dan juga kasarnya yang sangat dibutuhkan saat memasuki usia sekolah. Faktanya, dari 5 areal perkembangan si kecil, ada 3 diantaranya yang mengembangkan kecerdasan motorik, yaitu:
1. Motorik Kasar
Permainan yang melatih kemampuan otot besar seperti berlari, melompat, memanjat, berjalan, dan lainnya.
2. Motorik Halus
kegiatan yang melatih otot halus seperti menggunting, menyendok, megancingkan, melipat, menalikan sepatu dll.
3. Oral Motor
Gerak otot yang melibatkan rongga mulut, termasuk rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir dan juga pipi untuk melatih keberbahasaannya.
Semakin banyak anak bergerak untuk mengekplorasi lingkungannya, akan semakin cerdas lah mereka. Semakin sering mereka bermain dengan seluruh inderanya, akan semakin besar kesempatan mereka untuk belajar hal baru. Material open-ended membantu anak untuk mengasah kemampuannya menkonstruksi dan merepetisi pekerjaan tersebut secara bebas sesuai keinginannnya.
Anak akan bergerak dengan tujuan, saat mereka bergerak untuk meraih sesuatu, saat itu juga mereka sedang mengkonstruksi pemikirannya mengenai benda tersebut. Knowledge before movement, setiap pergerakannya selalu ada arti dan selalu ada hal baru yang bisa dipelajarinya.