Pekerjaan rumah yang biasa orang dewasa lakukan ternyata bisa juga loh dilakukan oleh si kecil. Menyapu akan melibatkan kemampuan estimasi, yang dapat berguna bagi pemahaman perkalian kelak. Estimasi merupakan keterampilan Pra-matematika yang perlu dikenalkan pada anak sedini mungkin.
Melalui kegiatan nenyapu anak juga dapat mengasah keterampilan kordinasi mata dan tangan dan melatih konsentrasi. Selain koordiinasi mata dan tangan, berikut ini juga bisa menjadikan anak Mahir Matematika dengan kegiatan menyapu di rumah.
1. Melatih Kemampuan Estimasi
Pada saat menyapu anak memperkirakan jarak sampah dengan pengki. Anak memperkirakan kekuatan tangan yang perlu dikeluarkan agar ujung bawah sapu dapat membuat sampah / kotoran mendekat perlahan ke dalam pengki.
Dalam perkalian, anak perlu mengestimasi hasil dari penjumlahan berulang. Anak harus paham bahwa 5×6 tidak mungkin menghasilkan nilai belasan.
2. Melatih Koordinasi Mata dan Tangan
Perkalian adalah proses kalkulasi yang melibatkan serangkaian simbol tertulis. Anak yang kesulitan mengkoordinasikan mata dan tangannya akan tetap melakukan kesalahan dalam perkalian.
Menyapu berati melibatkan tangan kanan yang memegang sapu dan tangan kiri yang memegang pengki, dan mata yang mengatur kinerja semuanya agar rapi. Ini juga merupakan bentuk kolaborasi yang rumit dari bagian tubuh yang harus dikelola sendiri oleh si kecil.
Akan sia-sia meminta anak berkonsentrasi, berikan waktu pada mereka untuk berlatih sendiri.
3. Melatih Kemampuan Berkonsentrasi
Perkalian adalah proses penjumlahan berulang. 7×4 berati menjumlahkan nilai 4 sebanyak 7 kali, mustahil bagi anak melakukannya tanpa berkonsentasi dengan baik.
Kegiatan menyapu, mendorong anak menumpukan perhatian dalam kurun waktu yang panjang loh.
4. Melatih Sequence
Perkalian mensyaratkan cara berpikir yang runtut dan teratur. Hal ini terutama nampak dalam proses perkalian yang lebih kompleks, yaitu perkalian susun ke bawah. Kegiatan menyapu melatih anak untuk bertindak teratur, mulai dari mengambil dari tempatnya, bagaimana memegang gagangnya, menggunakannya, hingga mengembalikan lagi ke tempatnya.
Mental order, sebagai bagian dari pembentukan kecerdasan, tidak berbentuk secara instan. Hal ini membutuhkan upaya latihan terus menerus.
Tidak ada kegiatan di rumah yang terlalu remeh untuk membentuk kecerdasan matematis anak. Mulailah dan libatkan si kecil dari kegiatan sehari-hari, menggunakan peralatan yang ada di rumah, dan lakukan dengan menyenangkan.
Baca juga: Ingin Anak suka Matematika? Hindari Hal-Hal Berikut Ini!