Si kecil sering menghindar ketika belajar? Banyak alasan untuk mengindar ketika mengerjakan PR? atau mungkin malah tantrum?
Hal tersebut bisa terjadi saat anak merasa tidak nyaman atau juga terpaksa saat mengerjakan pekerjaannya. Perasaan yang tidak nyaman ini akan membuat semangat anak menurun bahkan mogok untuk belajar. Tentunya hal ini adalah hal yang paling kita hindari, bukan? coba lakukan 5 hal berikut ini yang akan mengembalikan semangat dan antusias anak saat belajar.
1. Biarkan Si Kecil Memilih Minat Belajarnya
Dengan mengikuti minat belajarnya pada saat ini, anak akan merasa bahwa ia juga bisa memilih apa kesukaan dan minatnya saat itu. Percaya bahwa semua anak memiliki minat belajar yang berbeda untuk mengetahui hal baru. Namun sebaliknya, jika kita sebagai orang dewasa yang menuntut anak untuk belajar, hal tersebut bisa saja mematahkan semangat belajarnya untuk bereksplorasi dan menemukan hal baru.
2. Lingkungan yang Dipersiapkan
Tugas untuk mempersiapkan lingkungan ada pada orang dewasa. Jangan berharap anak akan menciptakan lingkungan belajar yang ideal untuk dirinya. Tugas anak merespon lingkungan yang sudah dipersiapkan sesuai dengan arahan guru yang ada pada dirinya masing-masing.
Dengan begitu, kita membebaskan anak bereksplorasi sesuai dengan minat dan kebutuhan dirinya saat itu.
3. Minim Koreksi
“Kan sudah Ibu beri tahu cara memasang puzzlenya kemarin, masa lupa?”. Ini salah satu contoh koreksi yang sering orang dewasa berikan pada anak-anak. Kita mungkin berpikir bahwa mereka ceroboh. Namun nyatanya, terkadang mereka juga bisa memasang puzzle itu secara acak agar mereka tahu kalau mereka keliru saat memasangnya.
Secara alamiah, manusia ingin merasa berhasil dan berguna bagi diri dan lingkungan sekitarnya. Anak akan lebih gembira saat belajar dengan material yang memiliki ‘control of error’, dibanding harus dikoreksi oleh orang dewasa.
4. Sesuai dengan Kebutuhan Perkembangan
Terkadang sebagai orang dewasa kita lupa, apa yang kita ajarkan pada anak belum tentu menjadi kebutuhan perkembangannya saat ini. Tantangan yang terlalu sulit, akan membuat si kecil frustrasi dan tantangan yang terlalu mudah akan membuat si kecil mudah bosan.
Baca juga: Cek Perkembangan si Kecil Dengan Lakukan Observasi Berikut Ini!
5. Konkret dan Kontekstual
Berikan pengalaman konkret dibanding harus menyuruhnya untuk duduk diam mengerjakan soal paper pencil. Pengalaman langsung akan lebih menarik untuknya, ajak anak untuk melakukan beragam kegiatan yang bisa ia lakukan di rumah, seperti menyapu, memasak dan lainnya, tentu saja tetap dengan pengawasan orang dewasa, ya.
Baca juga: Menyapu di Rumah, Ternyata Bisa Melatih Kemahiran Anak Dalam Perkalian Lho
Sama seperti orang dewasa, setiap anak memiliki perasaan dan kebutuhan yang spesifik. Stop bersikap egosentrik, dan mulailah mengobservasi kebutuhan anak kita agar mereka bisa berkembang sebagaimana jati dirinya.