Banyak yang mengira kalau pembelajaran Matematika dianggap sudah efektif ketika anak bisa menghafal. Padahal, Matematika lebih dari sekadar menghafal. Matematika adalah bagian dari setiap sisi kehidupan manusia. Matematika memenuhi kebutuhan manusia dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
Efektivitas pembelajaran Matematika sesungguhnya dicapai ketika anak memahami konsep Matematika. Meski terdengarnya sulit, sebenarnya ada cara untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran Matematika. Ingin tahu seperti apa? Simak penjelasan berikut.
1. Awali dengan Tingkat Kesulitan Rendah
Pastikan memulai Matematika dari tingkat kesulitan terendah, tujuannya supaya anak merasa mampu saat pertama kali melakukannya. Jangan lupa juga untuk mempersiapkan lingkungan belajar dan material yang akan digunakan. Semua itu merupakan bentuk invitasi yang jelas dan penggugah keingintahuan anak.
2. Berikan Kesempatan Bereksplorasi
Anak-anak membutuhkan waktu untuk mencoba dan merasakan, hal itu penting saat mereka mencoba mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan. Semua itu hanya bisa didapatkan jika anak-anak diberi kesempatan untuk bereksplorasi. Berikan ia waktu untuk menggunakan dan memanipulasi material konkret, berikan ia waktu untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. Jadikan kegiatan bereksplorasi sebagai ajang untuk melatih logika berpikir Matematika.
Baca Juga: Ini Cara Membuat Matematika Jadi Mudah untuk Si Kecil
3. Berikan Kesempatan untuk Melakukan Refleksi
Refleksi penting dilakukan agar anak mampu bekerja secara mandiri dan tidak bergantung pada penilaian orang lain. Seorang anak harus terbiasa untuk mengoreksi dirinya sendiri, yang mana kemampuan ini akan mengantarkan anak menemukan AHA Moment-nya sendiri. Refleksi bisa didapatkan dari control of error yang ada dalam material konkret yang digunakan.
4. Dampingi dengan Kesabaran
Pemahaman konsep yang benar memerlukan waktu yang panjang dan usaha yang lebih banyak. Ada lingkungan yang harus dipersiapkan, ada material konkret yang perlu dihadirkan, serta ada pendamping yang perlu melakukan observasi dan mengatur ekspektasi. Semua hanya bisa tercapai jika orang tua menikmati prosesnya bersama anak. Inilah cara yang efektif dan berguna secara jangka panjang.
Memang, meminta anak menghafal terasa lebih cepat dan efektif, namun anak belum tentu menguasai konsep dan alur berpikir Matematika.
Matematika bukanlah perlombaan siapa yang lebih dulu paham dan siapa yang bisa lebih cepat mengerjakan soal. Nilai sesungguhnya dari Matematika adalah ketika anak memiliki logika berpikir Matematika atau mental order yang membantunya mencari penyelesaian dari setiap masalah yang dihadapi.