Sebagian besar orang menganggap Matematika hanya sebatas berhitung menggunakan rumus. Padahal, Matematika adalah suatu bahasa yang lahir melalui hasil beragam penelitian dan disepakati masyarakat dunia. Matematika ada untuk menyelesaikan berbagai persoalan, tidak heran jika kemudian ada di setiap lini kehidupan manusia.
Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari
Kehadiran Matematika dalam kehidupan sehari-hari seringkali tidak disadari, karena banyak di antaranya yang tidak tampak seperti Matematika. Faktanya, Matematika memang tidak selalu hadir dalam bentuk lembar kerja dan rumus-rumus, melainkan tentang ketiga hal ini:
- Sekuens. Sekuens adalah urutan cara pengerjaan. Ada banyak kegiatan sehari-hari yang membutuhkan keberurutan, beberapa contohnya adalah memasak dan merakit benda.
- Estimasi. Estimasi adalah kemampuan memperkirakan sesuatu. Estimasi sangat diperlukan dalam kehidupan terutama untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dan cara apa yang akan digunakan saat bertemu masalah.
- Akurasi. Akurasi berarti tepat sasaran. Akurasi dibutuhkan karena setiap penyelesaian masalah dalam hidup membutuhkan ketepatan agar tidak menimbulkan masalah baru.
Karena kedekatannya dengan kehidupan sehari-hari, maka penting untuk melatih kemampuan Matematika sejak dini.
Kegiatan Practical Life untuk Melatih Kemampuan Matematika
Mengenalkan Matematika pada anak usia dini dapat dilakukan dengan beragam kegiatan practical life. Kegiatan seperti ini memberikan kesempatan pada anak untuk menggunakan material yang sesungguhnya. Stimulasi multisensori penting untuk membangun daya imajinasi, yang kemudian akan melatih anak untuk membuat abstraksi. Berikut ini adalah beberapa kegiatan practical life untuk melatih kemampuan Matematika.
1. Menyusun Bunga
Kegiatan ini membutuhkan bunga dari berbagai jenis, warna, dan ukuran, serta vas bunga atau stoples dengan berbagai ukuran. Kita bisa mengajak anak untuk membantu menyusun bunga. Berikan ia kebebasan untuk memilih bunga, biarkan ia menyusun bunga sesuai warna atau jenis yang ia inginkan.
Lakukan repetisi dengan vas atau stoples yang berbeda ukuran. Dengan ini anak akan berlatih mengenal sekuens, selain itu anak juga belajar mengestimasi susunan bunga yang sesuai untuk beragam ukuran vas atau stoples.
Baca Juga: Bagaimana Agar Anak Usia Dini Paham Konsep Matematika?
2. Bermain Baki Permainan Bebas
Bermain baki permainan bebas terlihat seperti bermain kotor-kotoran bagi orang dewasa. Meski begitu, manfaatnya tidak main-main, lho. Dalam kegiatan ini, anak akan mendapat pemahaman bahwa setiap material memiliki ukuran dan berat yang berbeda-beda serta dapat dikelompokkan sesuai ciri yang dimilikinya.
Kegiatan ini akan melatih kemampuan estimasi anak, contohnya, anak akan mengira-ngira apakah menyendokkan kacang membutuhkan kekuatan yang lebih besar atau lebih kecil dibandingkan menyendokkan beras.
3. Menuang dan Memindahkan
Permainan ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan baki permainan bebas. Di sini, anak mengembangkan kemampuan koordinasi mata dan tangan, daya presisi, dan akurasi sekaligus. Untuk kegiatan ini, kita membutuhkan baki, wadah dengan pegangan, material tuang (beras atau biji-bijian), material transfer (kelereng atau bola-bola kecil), penjepit, spons, lap, sapu, dan pengki kecil.
Biarkan anak menuangkan material tuang secara mandiri, atau memindahkan material pindah menggunakan penjepit tanpa dibantu. Tidak apa-apa jika ia gagal, itulah kesempatannya untuk mengenal kegagalan dan meregulasi emosi. Setelah selesai bermain, kita bisa mengajak anak untuk membersihkan bahan-bahan yang tidak sengaja ditumpahkan. Hal ini bisa melatih kedisiplinan diri yang tentunya baik bagi anak.
Itu dia pentingnya Matematika untuk kehidupan sehari-hari dan beberapa kegiatan practical life untuk melatih kemampuannya. Saat anak sudah memiliki kemampuan-kemampuan tadi, artinya dia sudah memiliki logika berpikir Matematika. Satu hal yang tidak kalah penting juga adalah jangan lupa untuk menjelaskan peranan Matematika untuk kehidupan sehari-hari pada anak.