Anak Kesulitan Ber-Matematika Berarti Tidak Punya Bakat Matematika? Inilah Fakta Sesungguhnya

Mendengar Matematika, tentunya kita tahu bahwa ilmu satu ini adalah ilmu yang sangat bermanfaat. Setiap hari manusia menggunakan Matematika untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi. Maka dari itu, Matematika menjadi ilmu yang perlu dikuasai oleh semua orang, bahkan sejak masih kanak-kanak.

Meski demikian, masih ada yang beranggapan kalau Matematika hanya bisa dikuasai oleh orang yang memiliki bakat saja, sehingga ketika anak menunjukkan tanda-tanda kesulitan dalam ber-Matematika, dengan segera itu dianggap sebagai tanda bahwa anak tidak berbakat dalam Matematika dan boleh mengabaikannya. Apakah benar? Untuk menjawabnya, mari kita lihat arti Matematika yang sesungguhnya terlebih dahulu.

Matematika Bukan Bakat, tapi Potensi

Setiap anak memiliki kemampuan Matematika dan anak-anak aktif mengembangkan kemampuan itu sejak lahir. Buktinya, setiap anak bisa membedakan benda yang satu dengan lainnya, membandingkan ukuran dan dimensinya, serta mengelompokkannya. Itu semua merupakan kemampuan Matematika yang dimiliki sejak dini.

Potensi Matematika tersebut akan berkembang jika anak berada di lingkungan yang matematis pula. Kemampuan Matematika pada setiap anak perlu diasah melalui pendekatan pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhannya.

Baca Juga: Matematika Bukan Bakat, Lakukan Hal Ini untuk Mengembangkan Potensi Matematika Anak

Matematika Adalah Bahasa

Matematika adalah sesuatu yang diciptakan manusia, disepakati, kemudian disempurnakan hingga menjadi Matematika yang kita kenal sekarang. Oleh karena itu, Matematika adalah sebuah bahasa. Perbedaannya, bahasa yang disampaikan dalam Matematika bersifat akurat dan pasti.

Sama seperti bahasa yang lain, Matematika perlu dipelajari setiap anak agar tahu bagaimana cara menggunakannya untuk berkomunikasi.

Matematika Membentuk Landasan Berpikir yang Dituju

Matematika membuat kita memiliki kemampuan melihat fakta yang tersedia, berpikir secara logis, sistematis, serta terstruktur berdasarkan fakta tersebut. Tidak hanya itu, seseorang yang terbiasa dengan Matematika memiliki kemampuan berpikir yang lebih kritis dan kreatif. Itu karena Matematika sejatinya merupakan ilmu yang menekankan proses berpikir, bukan sekadar ‘hafal’ dan ‘cepat’. Semua itulah yang akan menjadi landasan berpikir dalam menyelesaikan masalah.

Matematika Berguna untuk Memecahkan Berbagai Masalah

Matematika bukan hanya sebatas berhitung. Matematika adalah tentang membangun logika berpikir dan mengembangkan kemampuan problem solving. Pemecahan masalah dapat dimiliki anak ketika ia mampu mengelompokkan masalah, menganalisis situasi, mengestimasi hasil yang akan didapat, dan mengeksekusinya secara akurat dan presisi.

Hampir semua aspek kehidupan melibatkan Matematika, bahkan hal-hal sederhana sekalipun. Mengestimasi waktu, mengelompokkan barang, dan membagikan makanan adalah beberapa contoh permasalahan sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan Matematika.

Kesimpulannya, Matematika bukanlah bakat, melainkan potensi yang dimiliki setiap anak. Potensi itu dapat diasah dengan pembelajaran terstruktur, kontekstual, multisensori, dan tentunya disampaikan secara menyenangkan. Setiap anak berhak untuk mahir ber-Matematika agar siap menjalani kehidupannya.

Baca Juga: Kenali Tahapan Perkembangan Matematika Berdasarkan Usia Anak

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *