Setiap orang tua pasti merasa sangat senang ketika mendengar si kecil pertama kali bicara. Bagaimana tidak, bicara identik dengan perkembangan bahasa dan perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek terpenting dalam perkembangan anak. Tidak mengherankan jika perkembangan bahasa menjadi salah satu prioritas perhatian orang tua dalam membesarkan anak.
Namun, tahukah Bapak/Ibu jika perkembangan bahasa tidak hanya dicirikan oleh berbicara? Ada banyak hal lain yang terlihat seperti tidak berhubungan namun sebenarnya termasuk ke dalam perkembangan bahasa dan berjalan paralel dengan perkembangan bicara. Untuk lebih lengkapnya, simak tahapan perkembangan bahasa anak berdasarkan usia berikut ini:
Usia 3-12 Bulan
Perkembangan bahasa anak dimulai dengan menyadari bahwa suara muncul dari bibir yang bergerak. Kemudian pada usia 6 bulan, anak mulai menyadari bahwa dirinya bisa menyebutkan suku-suku kata (babbling). Kemampuan berbahasa terus berkembang hingga pada usia 12 bulan anak dapat menoleh ketika dipanggil dan melakukan laling (meniru bunyi-bunyi dari lingkungannya).
Usia 12-18 Bulan
Pada usia ini sudah timbul kesengajaan untuk mengucapkan beragam kata. Kemudian anak mulai memahami bahwa setiap benda memiliki nama dan menyadari bahwa ada komunikasi antarmanusia melalui kata-kata.
Pada periode ini juga anak mulai melakukan echolalia (meniru kata yang didengar). Anak-anak berusaha berkomunikasi dengan gestur dan ekspresi, mampu mengikuti instruksi sederhana, dan mampu mengatakan ‘tidak’.
Usia 18-24 Bulan
Anak memulai true speech (bicara benar) pada usia ini. Maksud ‘benar’ di sini adalah bicara anak benar-benar mengandung makna yang keluar dari pusat bahasa di otak dan mewakili suatu maksud. Hal yang menakjubkan pada periode ini adalah anak sudah bisa mengenali foto keluarga, mengikuti instruksi sederhana yang disertai bahasa tubuh, dan menjawab pertanyaan dengan gestur.
Baca Juga: Kenali Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Anak Belajar Bicara
Usia 24-36 Bulan
Anak sudah memahami instruksi dan larangan, mengerti kata kerja, dan mengikuti instruksi tanpa bahasa tubuh. Di usia ini anak sudah mengenali tiga sampai lima bagian wajah dan benda miliknya.
Usia 36 Bulan-4 Tahun
Pada usia ini anak mulai memahami konsep letak (di atas, di bawah, kiri dan kanan, di dalam), kata ganti (saya, kamu, dia), dan kata sapa (kakak, adik). Selain itu, anak sudah bisa berkomunikasi dengan kata-kata yang dimengerti, menjawab pertanyaan sederhana, menyusun kalimat yang terdiri dari 2-3 kata, dan bertanya dengan intonasi.
Baca Juga: Cegah Illiteracy dengan Mengenali Gangguan Bicara Ekspresif Sejak Dini
Usia 4-5 Tahun
Perkembangan bahasa menjadi semakin kompleks pada periode ini. Tanda khasnya adalah anak sudah mengerti konsep keterangan waktu (yang lalu, sekarang, dan yang akan datang). Anak juga sudah bisa mengidentifikasi warna primer (merah, hijau, biru), mengelompokkan benda, menjelaskan fungsi benda, melanjutkan siklus percakapan panjang, dan menjawab pertanyaan mengenai kebutuhannya. Jumlah kosakata yang dikuasainya sebanyak 200-300 kata.
Usia di Atas 5 Tahun
Jumlah kosakata yang dikuasai antara 2.500 sampai 2.800 kata. Anak sudah memahami konsep lawan kata dan urutan waktu (sebelum, sesudah). Ia juga sudah mampu menyusun kalimat yang terdiri dari 5-6 kata, terlibat dalam percakapan interaktif, bertanya “bagaimana”, serta menggunakan preposisi dalam kalimat.
Wah, ternyata perkembangan bahasa adalah hal yang kompleks ya. Memahami bahwa setiap benda memiliki nama, mengenali foto keluarga, memahami konsep letak, sampai mengerti konsep waktu adalah bagian dari perkembangan bahasa. Mengetahui perkembangan bahasa anak berdasarkan usia dapat membantu kita dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.