Dalam ber-Matematika, dikenal dua cara berpikir yang berbeda, cara berpikir imajinatif, atau disebut Matematika Imajinatif, dan cara berpikir logis, atau disebut Matematika Logis. Manakah yang kira-kira perlu diutamakan untuk diajarkan pada anak?
Untuk menjawabnya, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa Matematika Imajinatif dan Matematika Logis itu.
Matematika Imajinatif
Matematika Imajinatif mengandalkan cara berpikir imajinatif atas sesuatu yang belum terwujud. Matematika Imajinatif mengedepankan gambaran besar akan suatu permasalahan, estimasi, pola, dan koneksi.
Matematika Imajinatif dibutuhkan ketika seseorang ingin memperkirakan hasil akhir dari suatu permasalahan. Misalnya, saat seorang ahli ekonomi ingin memperkirakan dampak dari kenaikan harga bahan bakar, maka yang digunakannya adalah Matematika Imajinatif. Hal ini diperlukan agar ia bisa menyusun strategi pencegahan dari hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi.
Salah satu tokoh terkenal yang menggunakan cara berpikir imajinatif adalah fisikawan Albert Einstein. Saat merumuskan teori relativitas, ia tidak melakukan percobaan, melainkan menggunakan daya imajinasinya atau ia sebut sebagai ‘perhitungan dalam khayalan.’
Matematika Logis
Berbeda dengan Matematika Imajinatif, Matematika Logis adalah cara ber-Matematika dengan menggunakan logika berpikir dan penalaran yang benar, mengedepankan relevansi, argumentasi, urutan, pengkategorian, serta pemikiran ilmiah. Semua itu diterapkan mulai dari konsep, menarik hubungan antar-konsep, hingga membentuk abstraksi Matematika.
Seseorang yang memiliki kecerdasan logis matematis biasanya dapat dilihat dari kemampuannya untuk menjelaskan masalah secara logis, memahami hubungan-hubungan antar-konsep, berpikir secara sistematis berdasarkan bukti yang ada, terampil dalam memecahkan masalah, dan banyak lagi kemampuan-kemampuan lainnya yang berkaitan dengan logika.
Kapan Matematika Logis diperlukan? Misalnya saat menghitung uang, semuanya harus dihitung secara rinci. Perhitungan tidak bisa dilakukan hanya dengan memperkirakan, sebab kesalahan hitung sekecil apapun akan menyebabkan ketidaksesuaian dengan nilai uang yang dihitung.
Semua ilmuwan yang melakukan percobaan untuk menemukan sesuatu menggunakan cara berpikir logis.
Mana yang Lebih Penting?
Meski keduanya memiliki posisi tersendiri dalam penyelesaian masalah, keduanya sama-sama penting. Cara berpikir imajinatif dan logis tidak dapat dipisahkan. Sebab jika kita hanya mengandalkan cara berpikir imajinatif, penjabaran dari suatu permasalahan serta langkah-langkah penyelesaiannya akan sulit untuk dijelaskan, sedangkan jika hanya mengandalkan cara berpikir logis, seseorang akan kesulitan mendapatkan gambaran besar dari suatu permasalahan.
Dalam konteks keseharian, sesuatu yang dapat diperkirakan harus dirumuskan ke dalam bentuk kualitatif atau dapat dihitung dan diukur, tujuannya agar semuanya dapat terhitung dan terukur secara presisi, sehingga tidak ada perbedaan penafsiran di antara orang-orang. Itulah fungsi dari Matematika sebagai bahasa untuk berkomunikasi.
Jadi, kedua cara berpikir sangat penting untuk diajarkan pada anak. Jika pemahaman keduanya tidak seimbang, maka kemungkinan anak akan sulit mengambil keputusan atas pemecahan masalah, sedangkan tujuan sesungguhnya dari mempelajari Matematika adalah agar anak mampu memecahkan masalah dan siap menghadapi kehidupan.
Baca Juga: Pentingnya Matematika untuk Kehidupan Sehari-hari dan Beberapa Kegiatan Practical Life untuk Melatih Kemampuannya pada Anak
Baca Juga: Ingin Anak Mengembangkan Mathematical Mind? Siapkan Material-Material Ini