Anak-anak melihat konsep dipresentasikan melalui material konkret
Mendengar
Mendengar
Anak memusatkan perhatian untuk mendengar penjelasan konsep
Melakukan
Melakukan
Anak mencoba melakukannya sendiri menggunakan material konkret. Aktivitas memperkuat pemahaman konsep
Mencatat
Mencatat
Anak mencatat apa yang sudah dipelajari, dan mulai berlatih mengerjakan modul. Modul pembelajaran juga diberikan dari tingkatan mudah-sulit.
Repetisi
Repetisi
Repetisi berfungsi untuk mengubah pemahaman menjadi mental order
"Di kelas mahir matematika, modul-modul soal yang dikasih membantu banget sih untuk kemajuan anak. Modul soal juga membuat anak semangat belajar meskipun kelasnya ikut yang kelas online. Untungnya modul soal di kelas Mahir Matematikanya udh terstruktur jadi target anaknya jelas."
"Sebelum anaknya masuk kelas Mahir Matematika, mamanya sudah ikut duluan di kelas pelatihan untuk orang tua. Apa yang dipelajari Mama dan yang dipraktikan di kelas oleh anak ternyata sama. Prinsip yang paling aku diingat: anak tidak bisa belajar konsep abstrak sebelum belajar konsep secara konkret."
"Saya udah coba pakai material Mahir Matematika dan nonton video pembelajarannya. Saya dan anak langsung coba praktik materi mengenal tingkatan bilangan, ternyata sangat mudah dipahami oleh anak saya. Saya yakin dia paham konsepnya karena beberapa hari kemudian, dia ngajarin adiknya yang berusia 2.5 tahun. Saya sampai kaget hahaha"
"Saya pakai alat Mahir Matematika sama anak saya yang umur 6.5 tahun. Belajar bilangan yang pakai golden beads dan kartu langka, seperti yang ajari Ms Lala. AHA Moment banget buat anak saya, waktu dia ambil kartu angka 400-30-1 dia tahu itu artinya 431. Senang banget dia sampai jingkrak-jingkrak waktu berhasil. Pokoknya alat Mahir Matematika membantu banget!"
"Anak belajar matematika dari konkret ke abstrak, dan bahwa practical life yg biasanya kita sepelekan itu memiliki peranan besar dalam pengenalan konsep matematika seperti estimasi prediksi dll pada anak usia dini, anak belajar dari pengalaman jadi berikan pengalaman anak yg baik sehingga dia akan cinta belajar."
"Jadi tahu informasi mengenai bagaimana kita memahami matematika itu sendiri dan lebih memahami proses belajar anak sesuai dengan karakter dan tahap perkembangan anak"
"Cara-cara mengajarkan operasi dasar matematika secara konkret. Metode seperti number cards, bank game adalah hal baru dan mempermudah bagi anak."
"Matematika itu menyenangkan, dikemas oleh metode multisensori, membuat matematika menjadi menyenangkan bagi anak-anak"
Previous
Next
Asesmen
Diagnosis Perkembangan dan Konsultasi
Kurikulum Individu
"Belajar matematika Kerasa kaya main, anak juga jadi enjoy dan belajar jadi menyenangkan."
"Anak belajar matematika dari kongkret ke abstrak, pembelajaran terstruktur memiliki peranan besar dalam pengenalan konsep matematika, secara konkret anak belajar dari pengalaman jadi berikan pengalaman anak yg baik sehingga dia akan cinta belajar ."
"Menjadi ilmu yang luar biasa, bahwa sebaiknya matematika diajarkan secara konkret dan menyenangkan sedari dini. "
"Matematika itu menyenangkan, dikemas oleh metode multisensori, membuat matematika menjadi menyenangkan bagi anak-anak"
Literasi dan Matematika usia dini dilakukan secara multisensori dan menyenangkan. Program ini fokus pada Matematika Usia Dini dan Literasi (Baca-Tulis) bahasa Indonesia.
Khusus untuk Literasi, program ini menggunakan pendekatan foniks Bahasa Indonesia yang telah disusun khusus untuk anak usia 5-7 tahun.
Melalui program Mahir Literasi-Matematika (LiMa), anak-anak akan diajak untuk berkegiatan yang melibatkan seluruh indera. Program ini dirancang khusus untuk memperkuat fondasi Literasi dan Matematika anak usia dini, sebelum memasuki tingkatan Sekolah Dasar. Secara garis besar, program Mahir Literasi-Matematika mencakup kegiatan :
Literasi
Matematika
Project Based Learning
Games
Foniks Bahasa Indonesia memperkuat "Reading is understanding".
Jika pembelajaran Matematika dalam program Mahir Literasi-Matematika (LiMa) menggunakan kurikulum dari Mahir Matematika, program Literasi menggunakan pendeketan foniks Bahasa Indonesia.
Foniks Bahasa Indonesia dipilih karena melalui metode ini, anak-anak mengenal bunyi-bunyi huruf. Dengan mengenal bunyi huruf, anak akan menjadi lebih mudah membaca. Setelah anak-anak bisa membedakan bunyi-bunyi huruf, anak akan diajak untuk menggabungkan beragam bunyi huruf, hingga nantinya dapat mulai membaca.
Pendekatan ini berbeda dengan mengajar membaca menggunakan suku kata (ba-bi-bu). Metode foniks berfokus pada bunyi huruf – simbol huruf – penggabungan bunyi huruf – makna kata yang dibaca. Dengan begitu, pengalaman berliterasi dalam program Mahir Literasi-Matematika (LiMa) juga berpegang pada prinsip “reading is understanding”. Apa yang dibaca anak-anak HARUS MEMILIKI ARTI. Anak tidak boleh membaca kata yang tidak ada artinya. AHA Moment dalam literasi akan muncul ketika anak berhasil membaca kata yang bermakna. Latihan membaca anak-anak dilakukan menggunakan buku AHA 1 dan AHA 2, dan Mahir Membaca, buku original Link Study Center yang sudah disesuaikan dengan level membaca anak.
Mahir Matematika percaya bahwa SEMUA ANAK BISA MAHIR MATEMATIKA, lewat pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan material multisesnori, dan dimulai dari level mudah ke sulit, kegiatan bermatematika menjadi lebih mudah dan penuh makna.
Pembelajaran matematika multisensori dilakukan dengan berpegang pada prinsip : LIHAT-DENGAR-LAKUKAN-CATAT-REPETISI.
Pembelajaran multisensori dilakukan dengan mengutamakan pengalaman-pengalaman yang dialami, bukan berdasarkan pembelajaran yang dihapalkan.
Mahir Matematika menyediakan bukan hanya soal latihan Matematika saja. Kurikulum Mahir Matematika yang dimiliki sudah dilengkapi dengan video pembelajaran, material ajar, serta soal latihan. Semua disusun secara konseptual dan multisensori sesuai level perkembangan anak.
Dari hati yang gembira jadi kompetensi, dari kegiatan menyenangkan jadi pengetahuan.
Kelas Boom merupakan aktivitas Matematika Majemuk yang dapat diikuti oleh anak usia 5-12 tahun. Melalui aktivitas di Kelas Boom anak-anak akan mengeksplorasi Matematika dengan Multisensori dan kontekstual. Anak-anak akna memecahkan permasalahan Matematika yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam kelas Boom anak-anak akan:
Pengalaman Matematika secara Konkret
Matematika yang konseptual dan kontekstual
Eksplorasi Matematika dengan cara yang Menyenngkan
Yuk ikuti keseruan bersama di Kelas Boom, kelas boom selanjutnya akan dilaksnakan di:
"Kita sebagai org tua lebih merasa harus hargai proses anak kita demi kesehatan mental mereka bukan fokus pada hasil, krn mereka punya inner children sendiri, dan tiap anak timing dan prosesnya pun berbeda, jadi tenang aja mereka lebih tau kok dari pada kita, dan yang mereka butuhkan kita selalu menemani dan mendukung mereka."
"Jadi tahu gambaran umum bagaimana seharusnya mengenalkan angka dan matematika pada buah hati. Selama ini saya banyak melakukan kesalahan. Ada part yang missed, yaitu tentang konsep yang terlupakan karena keterbatasan ilmu saya."
"Matematika tenryata menarik, ada konsep awal yang harus dipahami dulu sebelum kita mengajak anak belajar matematika."
"Belajar jadi menyenangkan untuk anak yang kesulitan belajar."