Bagaimana Menciptakan AHA Moment Matematika Usia Dini?

Hal yang sering diupayakan oleh orang tua saat mengajarkan Matematika pada anak adalah bagaimana membuat Matematika menjadi menyenangkan sehingga menarik minat belajar anak. Bagaimana tidak, Matematika adalah ilmu yang sangat penting untuk dikuasai, setiap orang tua pasti menginginkan anaknya mahir di bidang ilmu ini agar kelak memiliki masa depan yang cerah.

Sejatinya, Matematika sendiri memang merupakan ilmu yang dapat dipelajari secara menyenangkan, hanya saja masih banyak orang tua yang belum mengetahui bagaimana cara membuatnya menjadi menyenangkan. Proses belajar yang menyenangkan ini pun sebenarnya dapat dimulai sejak usia dini.

Pembelajaran Matematika yang menyenangkan adalah pembelajaran yang menghadirkan AHA Moment. Dengan demikian, anak-anak akan selalu tertarik dalam mempelajari Matematika. Lalu, apa saja yang dapat dilakukan untuk menciptakan AHA Moment Matematika usia dini?

Membuat Matematika Bersifat Individual

AHA Moment pada seorang anak berbeda dengan AHA Moment pada anak lainnya, begitu pula AHA Moment anak-anak berbeda dengan AHA Moment orang dewasa. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat Matematika menjadi bersifat individual bagi anak-anak.

Kita perlu mencari tahu kebutuhan anak. Perhatikan ketertarikannya. Saat anak terlihat tertarik dengan bangun ruang, berikan tangannya kesempatan untuk mengeksplorasi beragam material yang presisi. Jika anak terlihat tertarik dengan kegiatan berhitung, maka tugas orang tua adalah menghadirkan material konkret yang dapat dihitung.

Keinginan belajar yang timbul dari dalam diri anak adalah hal yang sangat berharga. Ketika kebutuhannya terpenuhi dan tersalurkan, maka anak akan dapat mengembangkan kemampuan berhitungnya secara optimal.

Menghadirkan Matematika dalam Bentuk Permainan

Salah satu hal yang dapat membuat Matematika menjadi menarik adalah cara membawakannya yang dibalut ke dalam ragam kegiatan yang seru, misalnya dengan membuat Matematika menjadi berbentuk permainan.

Menjadikan Matematika menjadi sebuah permainan pun tidak harus selalu menggunakan material yang mahal, bahkan sesuatu yang lekat dengan kehidupan sehari-hari dapat dijadikan bahan permainan. Contohnya, kita bisa menggunakan botol air dan mengisinya secara bertangga untuk menunjukkan gradasi 1 sampai 10. Contoh kegiatan lainnya adalah mengajak anak untuk menghitung anak tangga ketika menaiki atau menuruni tangga.

Alih-alih membosankan, Matematika akan terkesan jenaka di hadapan anak, dan memang seharusnya demikian, supaya Matematika diingat sebagai aktivitas yang seru dan menggemparkan oleh anak.

Membuat Pembelajaran Berbasis Proyek

AHA Moment seringkali tercipta ketika anak diizinkan mencoba sendiri, maka dari itu, pembelajaran berbasis proyek bisa menjadi pilihan untuk menciptakan AHA Moment dalam ber-Matematika. Salah satu proyek yang dapat dikerjakan untuk mengajarkan Matematika adalah memasak.

Lewat memasak, anak-anak diajak untuk menghitung, menimbang, dan menakar jumlah bahan yang dibutuhkan. Hal-hal ini jugalah yang dapat melatih fungsi eksekutif anak. Memasak juga merupakan proses di mana anak terlibat langsung dalam membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada, dengan Matematika sebagai alat dalam penciptaan sesuatu tersebut.

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan AHA Moment Matematika usia dini. Sejatinya, keingintahuan anak jauh lebih penting dibandingkan pengetahuan itu sendiri. Dengan kegiatan yang mengundang AHA Moment, keinginan belajar pada diri anak akan tergugah dan dengan sendirinya anak akan menyukai Matematika.

Baca Juga: Ini Cara Membuat Matematika Jadi Mudah untuk Si Kecil

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *