Bapak/Ibu, kita mungkin sudah mengetahui bahwa konsep adalah hal mendasar yang perlu dikuasai dalam mempelajari Matematika, kita juga mungkin sudah mengetahui bahwa pembelajaran Matematika tidak bisa hanya mengandalkan hafalan. Lalu, timbul pertanyaan: manakah yang harus didahulukan dari kedua hal tersebut?
Selama ini memang ada dua pendapat mengenai hal ini. Ada yang berpendapat bahwa Matematika itu bisa dikuasai dengan cara dihafal dan ada yang berpendapat kalau penguasaan konsep adalah satu-satunya cara agar mahir Matematika. Apakah benar seperti itu? Mari simak penjelasannya.
Kapan Konsep Harus Dikuasai
Penguasaan konsep adalah salah satu kemahiran Matematika yang harus tercapai di awal pembelajaran. Menguasai konsep berarti mampu mengungkapkan kembali apa yang telah dipelajari, menjelaskan keterkaitan antar konsep, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep perlu dikenalkan sejak anak berusia dini, tetapi bukan melalui drilling dengan pensil dan kertas, melainkan eksplorasi. Tanpa menguasai konsep terlebih dahulu, seorang anak mungkin akan merasa bingung ketika ia harus menghafal rumus luas dan keliling, sebab ia tidak paham apa yang dimaksud dengan ‘luas’ dan ‘keliling’ itu.
Beberapa dampak lain yang dapat dirasakan anak apabila pembelajaran Matematika tidak didahului penguasaan konsep antara lain:
- Tidak tahu kapan harus memakai rumus. Anak mungkin bisa menghafal beberapa rumus sekaligus, tapi kebingungan harus memakai rumus yang mana saat dihadapkan dengan soal.
- Tidak bisa merasakan Matematika kontekstual. Permasalahan sehari-hari bersifat kontekstual dan sering kali membutuhkan lebih dari satu konsep untuk memecahkannya.
- Merasa belajar Matematika sia-sia. Tanpa pengenalan konsep, Matematika terasa seperti hanya berkutat dengan soal-soal dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Anak akan berpikir bahwa Matematika boleh diabaikan.
Baca Juga: Bagaimana Agar Anak Usia Dini Paham Konsep Matematika?
Hafalan Setelah Konsep Dikuasai
Jika konsep perlu dipelajari di awal sebagai fondasi pembelajaran, hafalan adalah tingkatan lebih lanjut dari pembelajaran. Proses ini tidak bisa dibalik menjadi hafalan terlebih dahulu. Mengapa demikian? Sebab anak harus melewati tahapan perkembangan enactive dan iconic representation sebelum akhirnya dapat menghafal (symbolic representation).
Hafalan juga merupakan sesuatu yang akan terasa manfaatnya jika konsep sudah dikuasai. Ketika anak sudah menguasai logika berpikir sistematis dan tahu bagaimana menyelesaikan masalah melalui pendekatan konseptual, maka rumus adalah hal yang membantu untuk menyelesaikannya secara efektif dan efisien.
Kesimpulannya, konsep perlu dikuasai sebelum hafalan ya, Bapak/Ibu. Konsep perlu dipahami di awal pembelajaran sebagai jembatan antara Matematika dengan kehidupan sehari-hari, dan hafalan akan muncul saat konsep sudah dikuasai. Penanaman konsep melalui pembelajaran multisensori dan ditambah dengan penguatan hafalan melalui soal latihan sama-sama penting untuk mencapai kemahiran ber-Matematika.