Matematika adalah pembelajaran yang berlangsung secara berurutan. Artinya, Matematika dipelajari mulai dari konsep yang paling sederhana lalu beranjak ke konsep yang lebih rumit. Dalam Matematika, kita mengenal fondasi Matematika atau dasar-dasar Matematika. Fondasi Matematika adalah konsep-konsep yang perlu dikuasai sebelum dapat memahami Matematika secara lebih dalam.
Oleh karena itu, penguasaan fondasi Matematika menjadi sesuatu yang tidak dapat dilewatkan. Kurangnya penguasaan fondasi Matematika akan menghambat kemampuan Matematika pada level selanjutnya, akibatnya anak akan mengalami kesulitan dalam ber-Matematika. Apa saja fondasi Matematika yang perlu dikuasai itu?
- Kemampuan menumpukan perhatian.
- Sekuens.
- Gradasi.
- Kemampuan merepetisi.
- Estimasi.
- Keterhubungan.
- Kesadaran kuantitas.
- Kemampuan mengenali simbol.
Terlihat banyak, tapi inilah fondasi Matematika yang harus dikuasai anak, dan fondasi ini tidak bisa hanya dikuasai sebagian. Lalu, bagaimana cara mengatasinya jika penguasaan fondasi Matematika anak dinilai masih kurang dan sudah menyebabkan ia kesulitan?
Observasi
Observasi, terutama pada anak usia dini, adalah hal yang sangat penting dilakukan, sebab anak sedang dalam masa perkembangan yang pesat. Kita perlu melihat ke dalam diri anak untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kemampuan Matematikanya dan memastikan tidak ada kemampuan yang terlewat.
Observasi juga akan membantu kita ketika penguasaan fondasi Matematika anak dirasa masih kurang. Kita bisa menentukan di mana sebenarnya titik kekurangan itu, sehingga kita bisa memberikan bantuan sesuai dengan yang dibutuhkan anak.
Berhenti Sejenak
Dalam proses pembelajaran, jangan ada paksaan sama sekali. Paksaan justru akan membuat anak merasa tertekan dan membuatnya menolak pelajaran. Saat anak menunjukkan tanda kesulitan, mungkin itulah saatnya untuk berhenti sejenak. Selain untuk mengobservasi, berhenti sejenak dari pelajaran juga merupakan kesempatan yang baik untuk bertanya pada anak di mana letak kesulitannya.
Kembali Ke Titik Awal Jika Diperlukan
Saat ada suatu konsep yang kurang dipahami oleh anak, mungkin kita memang perlu mengulang penanaman konsep itu dari awal. Cara berpikir anak tidak sama dengan cara berpikir orang dewasa. Sesuatu yang dianggap mudah bagi orang dewasa dan hanya perlu diulang sebagian saja jika belum dipahami dapat dianggap sulit oleh anak.
Matematika adalah ilmu yang diciptakan untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Maka dari itu, sudah semestinya pembelajaran Matematika mendatangkan banyak makna keseharian. Hal itu bisa dicapai melalui penguasaan fondasi Matematika yang kuat. Fondasi Matematika yang kuat tidak hanya membantu anak dalam menyelesaikan soal, tapi juga untuk kehidupannya.
Baca Juga: Ini Cara Membuat Matematika Jadi Mudah untuk Si Kecil