Bapak/Ibu, Ayo Cek Sudah Sejauh Mana Perkembangan Matematika Anak Kita

Mendampingi anak belajar Matematika memang menjadi tantangan tersendiri. Proses pembelajaran Matematika membutuhkan cara berpikir sistematis, analitis, dan perlu dievaluasi terus-menerus.

Sebagai orang tua, untuk dapat mengevaluasinya tentu kita perlu mengetahui sudah sejauh mana perkembangan Matematika anak. Secara garis besar, proses pembelajaran akan melewati tahap mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, hingga sampai pada tujuan akhir, yaitu mengkreasi. Pertanyaannya, bagaimana sesungguhnya tahapan perkembangan Matematika yang harus dilewati anak itu?

Level-1 (Belum Paham)

Pada level ini, meskipun anak kelihatannya bisa menyelesaikan soal, cara penyelesaiannya masih berdasarkan hafalan dan proses drilling. Jadi, anak dikatakan masih belum paham Matematika. Pasalnya, jika soal diubah sedikit saja dari yang diajarkan, anak bisa kebingungan dan tidak bisa menyelesaikannya.

Level-2 (Meniru)

Kemampuan anak sudah sedikit meningkat, soal-soal yang bisa dikerjakannya bervariasi, tetapi metode penyelesaiannya hanya menirukan apa yang diajarkan. Pada level ini anak masih dikatakan belum memahami konsep Matematika. Cirinya, jika guru mengajarkan suatu cara dan orang tua mengajarkan cara yang lain, anak akan kebingungan.

Baca Juga: Tanda-Tanda Fondasi Matematika Anak Belum Kuat: Belum Menguasai Keempat Hal Ini. Cek Sekarang Juga!

Level-3 (Tahu Gambaran Besar)

Ini adalah level di mana anak sudah memiliki gambaran besar tentang konsep yang ia tahu, dan ini artinya anak sudah mulai bisa mengabstraksi pemikirannya. Meski demikian, anak belum dapat menjelaskan kembali konsep yang ia tahu itu.

Level-4 (Aku Sang Guru)

Pada level ini, pemahaman konsep sudah semakin kuat dan pemikiran abstrak semakin tajam. Anak mungkin akan berkata “Aku bisa menjelaskan cara menghitung ini”, “Aku bisa menjelaskan tentang ini pada kamu”. Ketika anak diminta untuk, misalnya, menjelaskan ulang apa itu bangun ruang, ia akan mampu menjawabnya dengan tepat.

Level-5 (Kontekstual)

Inilah level di mana logika berpikir sudah terbentuk dan sistematis. Akhirnya, anak bisa menerapkan konsep abstrak untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Matematika sudah dirasakan sebagai sesuatu yang berguna bagi kehidupan, tidak lagi hanya di atas kertas.

Level-6 (Menciptakan)

Inilah level perkembangan Matematika yang tertinggi. Konsep abstrak diadaptasi menjadi sebuah penemuan baru, sebuah karya orisinal, yang lahir dari pemikiran dan imajinasi. Level ini menunjukkan kesanggupan anak menggunakan kemampuan kognitifnya yang unik untuk menciptakan sesuatu.

Pada akhirnya, Matematika bukanlah tentang hafalan sama sekali. Hafalan hanyalah tingkatan paling awal dan tidak menjadi tolok ukur pemahaman Matematika. Tujuan akhir yang sesungguhnya dari pembelajaran Matematika adalah melahirkan insan-insan kreatif yang mampu menghasilkan penemuan baru.

Baca Juga: Bunda, Ternyata Ini Arti Matematika yang Sesungguhnya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *