Sejak lahir, anak sudah mengembangkan kemampuan Matematika. Masa usia 0-2 tahun adalah masa di mana anak mengenal tatanan, dan hingga usia 6 tahun anak-anak memiliki pikiran penyerap yang bisa mengambil semua informasi dari lingkungan. Oleh karena itu, kemampuan Matematika yang sudah ada sejak lahir itu perlu dilatih di masa-masa ini.
Melatih kemampuan Matematika sangat mungkin untuk dilakukan dengan cara menyenangkan, salah satunya melalui permainan di ruang terbuka (outdoor). Terlebih lagi, permainan outdoor adalah salah satu cara yang baik untuk memperkenalkan Matematika kontekstual. Apa sajakah permainan itu? Ini dia beberapa di antaranya:
1. Bermain Jungkat-jungkit
Wahana permainan satu ini hampir selalu ada di taman-taman bermain yang ada di perumahan. Ternyata, permainan ini bisa melatih kemampuan Matematika anak, lho. Sambil merasakan dimensi ‘tinggi’ dan ‘rendah’, anak mempelajari perbandingan berat: jika teman bermainnya berbadan lebih berat/ringan, apakah ia harus duduk mendekati atau menjauhi poros agar seimbang.
Apakah di dekat rumah Bapak/Ibu ada taman bermain yang dilengkapi jungkat-jungkit? Nah, kalau ada, ajaklah anak bermain ke sana.
2. Bermain Lempar-Tangkap Bola
Bermain lempar-tangkap bola terlihat seperti kegiatan fisik semata, tapi justru karena itulah permainan ini bisa melatih kemampuan Matematika anak. Dengan banyaknya otot yang aktif saat bermain, kemampuan koordinasi, pengenalan arah, gerak presisi, estimasi, dan akurasi anak akan terlatih.
Saat teman bermainnya menjauh, berarti ia harus mengestimasi seberapa besar tambahan tenaga yang dibutuhkan agar bola bisa sampai. Anak pun jadi tahu bahwa semakin jauh jarak yang harus ditempuh bola, berarti waktu tempuhnya menjadi semakin lama.
3. Lintas Alam (Hiking)
Tidak mengherankan jika alam dikatakan sebagai salah satu guru terbaik, sebab kita memang bisa mendapatkan banyak pelajaran dengan mengeksplorasinya, termasuk kemampuan Matematika pun ternyata bisa dipelajari lewat eksplorasi alam. Hiking dapat memperkuat persepsi sensori anak dan meningkatkan perhatian terhadap detail. Selain itu, hiking juga membantu anak mengenal dimensi ruang dan memperkuat kesadaran tentang jarak.
4. Bermain Layangan
Bermain layangan tidak sebatas aktivitas memanfaatkan cuaca cerah berangin untuk bermain. Bermain layangan adalah permainan yang sarat akan eksplorasi dan unsur Matematika. Bentuk kerangka layangan sendiri merupakan gabungan dari konsep dasar Matematika, yaitu bangun datar dan keseimbangan.
Berlari-lari menarik layangan hingga terbang dan menyaksikannya melayang di udara adalah pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Sambil bermain, anak berlatih mengenal dimensi panjang dan berkonsentrasi.
5. Bersepeda
Kegiatan yang terakhir adalah bersepeda. Sama seperti kegiatan outdoor lainnya, bersepeda juga mampu melatih kemampuan Matematika anak. Bersepeda adalah kegiatan yang membutuhkan konsentrasi dan fokus, dua hal yang sama-sama dibutuhkan dalam ber-Matematika.
Selain melatih dua hal tadi, bersepeda dapat melatih estimasi dan pengenalan arah. Tahukah Bapak/Ibu, ternyata pengenalan arah adalah dasar dari pengenalan simbol, lho.
Pada dasarnya, semua permainan di atas adalah bentuk eksplorasi yang kaya dengan unsur-unsur Matematika. Bermain juga merupakan kegiatan yang penuh dengan pengalaman multisensori, apalagi jika dilakukan secara outdoor. Sudahkah mengajak si kecil bermain hari ini?
Baca Juga: Melatih Pra-Matematika Melalui Motorik Kasar? Lakukan Kegiatan Ini Bersama Anak