Pendidikan sekolah dasar biasanya dimulai ketika anak berusia 7 tahun, atau ketika anak dianggap sudah mampu berpikir logis. Salah satu mata pelajaran yang akan ditemuinya di sekolah dasar adalah Matematika. Seorang anak akan mampu menempuh Matematika sekolah dasar saat pra-Matematika dan Matematika usia dini sudah dikuasai.
Walau begitu, pembelajaran Matematika di sekolah dasar tidak bisa begitu saja meninggalkan aspek-aspek pembelajaran Matematika usia dini sepenuhnya. Ada beberapa kesamaan yang tidak bisa diabaikan di dalamnya. Apa sajakah kesamaan itu? Berikut beberapa di antaranya:
1. Sama-sama Membutuhkan Material Konkret
Anak-anak dari usia 6-12 tahun sedang berada pada fase operasional konkret. Pada fase ini, anak-anak sudah bisa berpikir logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada benda nyata. Oleh karena itu, kebutuhan akan material konkret tidak berhenti hanya sampai masa usia dini, melainkan sampai sekolah dasar.
2. Konsep Selalu Mendahului Rumus
Pemahaman konsep adalah keterampilan paling dasar dari setiap pelajaran, tidak terkecuali Matematika. Konsep akan membuat anak mengerti logika berpikir dan cara penyelesaian beragam variasi permasalahan Matematika.
Pelajaran menghitung luas dan volume akan menjadi kurang bermakna apabila anak tidak memahami konsep bahwa yang memiliki luas itu bidang datar, manakala volume adalah bagian dalam dari benda 3 dimensi.
Baca Juga: Pra-Matematika dan Matematika Usia Dini, Apa Bedanya?
3. Anak Harus Bebas Bereksplorasi
Matematika tidak sebatas berhitung lalu selesai sampai anak menyelesaikan soal ujian dan mendapatkan nilai. Matematika sesungguhnya hadir dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu, Matematika harus dihadirkan secara kontekstual dan humanis.
Kreativitas adalah buah dari pengalaman anak bereksplorasi menggunakan berbagai cara matematis untuk memecahkan permasalahan sehari-hari. Itulah makna pendidikan yang sesungguhnya, mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan.
4. Sama-sama Mengedepankan Perasaan Berhasil
Masa sekolah dasar harus menjadi ajang untuk memperbesar rasa percaya diri anak yang sudah dibentuk sejak dini. Kepercayaan diri ditumbuhkan salah satunya dengan perasaan berhasil, dan perasaan berhasil bisa didapatkan apabila tantangan yang diberikan sesuai dengan kemampuan anak. Memberi tantangan di luar kemampuan anak akan membuatnya tidak mampu menyelesaikan tantangan dan merasa gagal. Perasaan gagal yang terjadi secara berulang akan membuat anak malas belajar dan mengurangi rasa percaya dirinya.
Ternyata, Matematika usia dini dan Matematika sekolah dasar memiliki keterkaitan. Kita perlu mempersiapkan pembelajaran Matematika yang sesuai untuk anak ketika usianya memasuki usia sekolah dasar. Ketahui juga milestone perkembangan anak untuk membantunya mencapai keberhasilan.
Baca Juga: Wajib Tahu! Kemampuan Matematika Usia Dini yang Harus Dikuasai Sebelum Anak Masuk Sekolah Dasar