Mempelajari Matematika sejak usia dini adalah hal penting, sebab anak-anak usia dini berkembang dengan sangat pesat dan mampu menyerap banyak hal baru. Namun, sebelum masuk ke Matematika usia dini, anak-anak perlu mempelajari pra-Matematika.
Pra-Matematika adalah kemampuan menyelesaikan permasalah sehari-hari yang berkaitan dengan pola, urutan, klasifikasi, ukuran, bilangan, korespondensi satu-satu, dan geometri. Meski begitu, pra-Matematika pada pelaksanaannya seringkali tidak terlihat seperti Matematika. Lantas, bagaimanakah cara mengajarkan pra-Matematika secara efektif pada anak?
Berikan Kebebasan Bereksplorasi
Anak-anak mendapatkan impresi dari pengalamannya, salah satu cara yang efektif untuk mendapatkan pengalaman adalah bereksplorasi. Ada banyak aspek pra-Matematika yang bisa didapatkan dari eksplorasi. Kemampuan mengenal arah, mengukur jarak, mengelompokkan, menemukan persamaan dan perbedaan banyak didapatkan dari kegiatan eksplorasi.
Persiapkan Lingkungan
Lingkungan yang dipersiapkan merupakan bentuk invitasi yang jelas. Dari invitasi yang jelas akan tercipta banyak AHA Moment dan berbagai penemuan (discovery). Inilah yang dibutuhkan oleh anak untuk mengembangkan potensi Matematika yang sudah dimilikinya sejak lahir.
Sebaliknya, lingkungan yang tidak dipersiapkan akan memberikan kesan kacau dan akan berpengaruh pula pada proses berpikir anak-anak.
Melalui Practical Life
Tanpa disadari, hampir seluruh aspek kehidupan sehari-hari mengandung Matematika. Mengelompokkan benda, melihat jam, mengancingkan baju, dan mengisi botol dengan air adalah beberapa dari sekian banyak aktivitas sehari-hari yang bersifat matematis.
Kegiatan sehari-hari dapat menjadi contoh yang baik untuk memperkenalkan Matematika pada anak. Maka dari itu, ajaklah anak untuk terlibat dalam kegiatan kita sehari-hari.
Gunakan Pendekatan Child Centered
Anak adalah subjek pembelajaran, maka pengenalan pra-Matematika pun harus mengikuti kebutuhan anak dan kecepatan belajarnya. Kita perlu mengukur kemampuan anak terlebih dahulu sebelum memberikan tantangan. Tantangan yang terlalu mudah akan membuat anak cepat bosan, sedangkan tantangan yang terlalu sulit akan membuat anak menyerah.
Dahulukan Konsep Sebelum Simbol
Konsep perlu diperkenalkan terlebih dahulu sebelum simbol. Kita tidak bisa terburu-buru mengenalkan simbol dari sejak awal pembelajaran. Anak perlu paham konsep ‘satu’ sebelum ia mengenal angka ‘1’. Anak perlu paham gradasi sebelum ia mengenal 1-10. Hingga pada akhirnya ia paham simbol 10, 100, 1.000, dan seterusnya.
Terdapat banyak material untuk mengenalkan konsep pra-Matematika, seperti brown stairs, pink tower, knobbed cylinder, knobless cylinder, dan red rods.
Masa usia dini adalah kesempatan yang baik untuk memperkenalkan pra-Matematika. Apa yang dipelajari anak pada masa usia dini akan memberikan manfaat yang berarti bagi keberlangsungan pendidikannya di sekolah dasar kelak. Pastikan pra-Matematika terpenuhi di usia dini, dan jangan lupa untuk slow down dan have fun.